2012-01-22

Saat ALLAH men-diskon umur kita


Manusia terlahir sekaligus dengan expired hidupnya yang bisanya ga sampai tahun ke-100. Ada yang bisa lama menikmati gratisnya menghirup O2 tapi tak jarang juga ada yang hanya beberapa priode saja hidupnya. Ya, itu adalah rahasia Sang Maha Agung yang tidak tertulis dalam akte kelahiran kita masing2.

** Beberapa hari yang lalu, gw kaget tak terkira mendapat kabar bahwa salah seorang karyawan kampus (pengurus IKOMA) telah berpulang ke kharibaan Sang pencipta. Kaget karena hari selasa sebelum Beliau berpulang (hari jumat) gw sempat ketemu Beliau didepan ruang kerjanya dalam keadaan sehat, dan kita pun sempat bertegur sapa. Gw mengenalnya dan Beliau pun mengenal gw karena jaman dulu (semester awal kuliah) gw sering “minta duit” buat beberapa acara baik untuk acara BEM-FST ataupun HIMBIO, selain itu juga nama panggilan gw yang muncul terus dari angkatan 2005-2007 (Biologi) membuat Beliau mudah mengenali gw. Ya, karena Beliau salah satu orang yang paling dikenal di kampus secara kita bayar IKOMA ke Beliau, mau minta modal buat kegiatan kampus lewat Beliau, mau ngeprint dengan “harga seiklasnya” ke Beliau, mau sedikit cur-col ke Beliau, dan masih banyak hal-hal lain secara ga langsung harus berkomunikasi dengan Beliau. Kesan yang gw dapat selama mengenalnya adalah Beliau orang yang baik, menyenangkan, dan selalu menganggap semua mahasiswa sebagai anaknya. Kedekatannya dengan kami (mahasiswa FST) ini lah yang membuat kami merasa kehilangan sosoknya. **

Sebab kepergiannya sempat menjadi pertanyaan ga hanya buat gw tapi juga buat teman2 lainya, tapi bukan itu poinnya melainkan pendeknya usia Beliau menyakini gw akan ungkapan yang menyatakan bahwa Orang baik akan lebih dulu dipanggil. Dan harapan gw serta mahasiswa lain (pastinya) agar Ibu baik hati ini mendapat tempat yang indah di sisi-Nya, bisa menikmati semua kenikmatan surga sebagai bayaran atas kebaikan ibu selama didunia, amin.


Pertanyaannya saat ini adalah sebagai makhluk-Nya yang masih bernyawa Apa yang sudah kita persiapkan klo Allah men-diskon umur kita? Apa tabungan kita untuk hidup di alam abadi nanti? Apakah koleksi amal baik dan ibadah kita sudah cukup menggunung?, hanya diri kita sendiri yang tau jawabannya. Allah ga akan bilang2 dan tanpa kompromi klo mau men-diskon umur si-empunya raga, untuk itu kita wajib mempersiapkan diri (klo ternyata waktu penjemputan maut itu sudah dekat) sedari sekarang, ya sedari kalian membaca tulisan ini, malah seharusnya sedari kita mengerti akan Ke-Tuhanan (saat baligh). Ga ada kata terlambat untuk hidup lebih baik, terutama untuk kehidupan yang lebih, lebih, dan lebih baik di alam abadi nanti. Banyak cara bagi Allah untuk men-diskon umur kita, untuk itu ayo sama2 kita tingkatkan amalan ibadah kita agar saat waktu pen-diskon-an itu datang kita dalam keadaan khusnul khotimah (amiin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

2012-01-22

Saat ALLAH men-diskon umur kita


Manusia terlahir sekaligus dengan expired hidupnya yang bisanya ga sampai tahun ke-100. Ada yang bisa lama menikmati gratisnya menghirup O2 tapi tak jarang juga ada yang hanya beberapa priode saja hidupnya. Ya, itu adalah rahasia Sang Maha Agung yang tidak tertulis dalam akte kelahiran kita masing2.

** Beberapa hari yang lalu, gw kaget tak terkira mendapat kabar bahwa salah seorang karyawan kampus (pengurus IKOMA) telah berpulang ke kharibaan Sang pencipta. Kaget karena hari selasa sebelum Beliau berpulang (hari jumat) gw sempat ketemu Beliau didepan ruang kerjanya dalam keadaan sehat, dan kita pun sempat bertegur sapa. Gw mengenalnya dan Beliau pun mengenal gw karena jaman dulu (semester awal kuliah) gw sering “minta duit” buat beberapa acara baik untuk acara BEM-FST ataupun HIMBIO, selain itu juga nama panggilan gw yang muncul terus dari angkatan 2005-2007 (Biologi) membuat Beliau mudah mengenali gw. Ya, karena Beliau salah satu orang yang paling dikenal di kampus secara kita bayar IKOMA ke Beliau, mau minta modal buat kegiatan kampus lewat Beliau, mau ngeprint dengan “harga seiklasnya” ke Beliau, mau sedikit cur-col ke Beliau, dan masih banyak hal-hal lain secara ga langsung harus berkomunikasi dengan Beliau. Kesan yang gw dapat selama mengenalnya adalah Beliau orang yang baik, menyenangkan, dan selalu menganggap semua mahasiswa sebagai anaknya. Kedekatannya dengan kami (mahasiswa FST) ini lah yang membuat kami merasa kehilangan sosoknya. **

Sebab kepergiannya sempat menjadi pertanyaan ga hanya buat gw tapi juga buat teman2 lainya, tapi bukan itu poinnya melainkan pendeknya usia Beliau menyakini gw akan ungkapan yang menyatakan bahwa Orang baik akan lebih dulu dipanggil. Dan harapan gw serta mahasiswa lain (pastinya) agar Ibu baik hati ini mendapat tempat yang indah di sisi-Nya, bisa menikmati semua kenikmatan surga sebagai bayaran atas kebaikan ibu selama didunia, amin.


Pertanyaannya saat ini adalah sebagai makhluk-Nya yang masih bernyawa Apa yang sudah kita persiapkan klo Allah men-diskon umur kita? Apa tabungan kita untuk hidup di alam abadi nanti? Apakah koleksi amal baik dan ibadah kita sudah cukup menggunung?, hanya diri kita sendiri yang tau jawabannya. Allah ga akan bilang2 dan tanpa kompromi klo mau men-diskon umur si-empunya raga, untuk itu kita wajib mempersiapkan diri (klo ternyata waktu penjemputan maut itu sudah dekat) sedari sekarang, ya sedari kalian membaca tulisan ini, malah seharusnya sedari kita mengerti akan Ke-Tuhanan (saat baligh). Ga ada kata terlambat untuk hidup lebih baik, terutama untuk kehidupan yang lebih, lebih, dan lebih baik di alam abadi nanti. Banyak cara bagi Allah untuk men-diskon umur kita, untuk itu ayo sama2 kita tingkatkan amalan ibadah kita agar saat waktu pen-diskon-an itu datang kita dalam keadaan khusnul khotimah (amiin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar