Setiap manusia hidup
dengan masalah yang berbeda2,
Tidak ada seorang keturunan
adam pun yang hidup tanpa diberi bonus masalah oleh sang pencipta.
Harusnya dengan banyak kepala dan dengan usia2 yang sudah
menunjukkan banyak nya pengalaman hidup yang didapat, masalah yang ada dapat
terselesaikan tanpa ada satu pihak pun yang tersakiti. Tapi ternyata hal itu
tidak terjadi !!. Masalah tersebut belum terselesaikan hingga detik ini, dan bahkan
membuat banyak hati yang tersakiti. Banyak hati karena melibatkan banyak
individu yang masih memiliki hubungan darah. Ya hubungan darah alias bersaudara
(saudara kandung malah).
Masalah2 tersebut kalau dibuat skenario sinetron mungkin
akan mengalahkan sinetron “Tersanjung” dengan berratus2 episode.
Dengan konflik2 yang ada dan semakin hari semakin memanas tanpa tahu
sumber panas tersebut berasal dari mana. Bedanya dengan sinetron “Tersanjung” dalam
sinetron nyata ini tidak ada pergantian pemeran, setiap karakter diperankan
oleh aktor/aktris yang sama setiap episode nya.
Cari menyikapi dan
menyelesaikan masalah menunjukkan tingkat kedewasaan seseorang.
Tapi ternyata usia yang sudah melebihi 1/3 abad tidak menjamin level kedewasaan
seseorang. Bahkan nominal usia yang jauh lebih sedikit ternyata dapat bertindak
dan berpikir jauh diatas mereka. Sepertinya pilihan menjadi
muda dengan pola pikir dewasa jauh lebih baik, dari pada tua dengan pola pikir anak2.
Dalam sinetron nyata ini gw tidak mendapatkan peran. Gw hanya ingin
menjadi penonton. Menurut Undang2, sebagai penonton gw
tidak boleh merubah alur cerita. Penonton hanya bertugas sebagai penikmat saja.
Sampai di suatu titik, gw bosan dengan alur cerita yang selalu menyuguhkan
adegan perselisiahan, adu mulut, menyakiti dan tersakiti. Gw sudah jengah dengan cerita yang menyayat hati disetiap episode nya. Dengan tekat sebulat bola sepak, gw bersama penonton lainnya (ade gw)
berusaha sekuat tenaga merubah cerita. Yaa, kami naik level sebagai penulis skenario untuk episode selanjutnya dengan tujuan agar tayangan yang akan kami saksikan nanti menjadi lebih manusiawi. Daaan, ternyata kami kalah !!. Kami memang tidak pandai menyusun alur
cerita yang menyenangkan. Jangankan kami, Ayah kami pun (yang notabenenya
kakak tertua) tidak sanggup merubah jalan cerita. Sepertinya para pemeran sinetron
nyata ini sudah menikmati bahkan sudah sangat mendalami perannya masing2. Yaa, itu faktanya.
Kadang orang2
terdekat bisa menjadi sangat jauh,
Kadang mereka menjadi sosok yang sangat amat
berbeda,
dan menjadi pribadi paling menyebalkan di dunia ini.
Entah lah, kapan sinetron nyata ini akan habis masa tayangnya. Sebagai
penonton setia gw sangat amat bosan, bahkan cenderung enek. Berharap sinetron ini segera berakhir
dengan Happy Ending. Semoga !!!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar