Manusia
terlahir sekaligus dengan expired hidupnya yang bisanya ga
sampai tahun ke-100. Ada yang bisa lama menikmati gratisnya menghirup O2 tapi
tak jarang juga ada yang hanya beberapa priode saja hidupnya. Ya, itu adalah
rahasia Sang Maha Agung yang tidak tertulis dalam akte kelahiran kita masing2.
** Beberapa
hari yang lalu, gw kaget tak terkira mendapat kabar bahwa salah seorang karyawan
kampus (pengurus IKOMA) telah berpulang ke kharibaan Sang pencipta. Kaget
karena hari selasa sebelum Beliau berpulang (hari jumat) gw sempat ketemu
Beliau didepan ruang kerjanya dalam keadaan sehat, dan kita pun sempat bertegur
sapa. Gw mengenalnya dan Beliau pun mengenal gw karena jaman dulu (semester
awal kuliah) gw sering “minta duit” buat beberapa acara baik untuk acara
BEM-FST ataupun HIMBIO, selain itu juga nama panggilan gw yang muncul terus
dari angkatan 2005-2007 (Biologi) membuat Beliau mudah mengenali gw. Ya, karena
Beliau salah satu orang yang paling dikenal di kampus secara kita bayar IKOMA
ke Beliau, mau minta modal buat kegiatan kampus lewat Beliau, mau ngeprint
dengan “harga seiklasnya” ke Beliau, mau sedikit cur-col ke Beliau, dan masih
banyak hal-hal lain secara ga langsung harus berkomunikasi dengan Beliau. Kesan
yang gw dapat selama mengenalnya adalah Beliau orang yang baik, menyenangkan,
dan selalu menganggap semua mahasiswa sebagai anaknya. Kedekatannya dengan kami
(mahasiswa FST) ini lah yang membuat kami merasa kehilangan sosoknya. **
Sebab
kepergiannya sempat menjadi pertanyaan ga hanya buat gw tapi juga buat teman2
lainya, tapi bukan itu poinnya melainkan pendeknya usia Beliau menyakini gw
akan ungkapan yang menyatakan bahwa ”Orang
baik akan lebih dulu dipanggil”. Dan
harapan gw serta mahasiswa lain (pastinya) agar Ibu baik hati ini
mendapat tempat yang indah di sisi-Nya, bisa menikmati semua kenikmatan surga
sebagai bayaran atas kebaikan ibu selama didunia, amin.
Pertanyaannya saat ini adalah
sebagai makhluk-Nya yang masih bernyawa “Apa
yang sudah kita persiapkan klo Allah men-diskon umur kita? Apa tabungan kita
untuk hidup di alam abadi nanti? Apakah koleksi amal baik dan ibadah kita sudah
cukup menggunung?”, hanya
diri kita sendiri yang tau jawabannya. Allah ga akan bilang2 dan tanpa kompromi klo mau men-diskon umur si-empunya raga, untuk itu kita wajib mempersiapkan diri (klo ternyata waktu penjemputan maut itu sudah dekat) sedari sekarang, ya sedari
kalian membaca tulisan ini, malah seharusnya sedari kita mengerti akan Ke-Tuhanan
(saat baligh). Ga ada
kata terlambat untuk hidup lebih baik, terutama untuk kehidupan yang lebih, lebih, dan
lebih baik di alam abadi nanti. Banyak cara bagi Allah untuk men-diskon umur
kita, untuk itu ayo sama2 kita tingkatkan amalan ibadah kita agar saat waktu pen-diskon-an itu datang kita dalam keadaan khusnul khotimah (amiin).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar